Jenis Biomassa Sebagai Sumber Bioenergi
Biomassa adalah bahan organik dapat berupa
kayu, hasil pertanian, kotoran hewan maupun manusia yang dapat menghasilkan
energi. Biomassa merupakan salah satu energi tertua yang pernah dimanfaatkan
oleh manusia selain energi matahari. Biomassa telah dimanfaatkan oleh nenek
moyang manusia untuk menghasilkan panas untuk memasak makanan.
Prinsip energi yaitu tidak dapat diciptakan
namun hanya bisa diubah menajdi bentuk energi lain dalam berbagai siklus baik
buatan atau berlangsung secara alami. Biomassa yang berasal dari tumbuhan
mendapat energi dari sinar matahari melalui proses yang dinamakan fotosintesis.
Baik hewan maupun manusia mendapat energi dari tumbuhan yang akan menghasikan
biomassa lainnya berupa kotoran.
Biomassa disebut energi yang dapat diperbaharui
karena keberadaannya yang tidak terbatas. Aktivitas pokok manusia seperti makan
akan menghasilkan sampah organik di tempat pembuangan akhir yang merupakan
lahan potensial bagi sumber biomassa. Untuk mengembangkan biomassa menjadi
energi yang berkelanjutan perlu mengetahui apa saja jenis biomassa yang dapat
digunakan untuk menghasilkan energi dan produk hasil dari pengolahan biomassa.
Berdasarkan website national energy
education development terdapat lima jenis biomassa yaitu sebagai berikut.
1.
Kayu dan Hasil Pertanian
Kayu merupakan salah satu limbah yang sudah
umum digunakan untuk menghasilkan energi biasanya berupa energi panas. Semu
jenis kayu dapat dimanfaatkan sebagai biomassa seperti kayu log, serbuk, maupun
kulit kayu. Selain kayu, sisa hasil pertanian dapat juga dimanfaatkan sebagai
biomassa seperti tongkol jagung, batang jagung, dan lainnya.
Energi yang dihasilkan dari ekstraksi bahan
limbah kayu dan pertanian dapat menghemat biaya listrik dari suatu pabrik.
Sudah terdapat pabrik pengolahan kayu seperti pabrik kertas yang memanfaatkan
energi dari biomassa sisa kayu untuk menghasilkan listrik tambahan sehingga
dapat menekan biaya produksi pabrik.
2.
Limbah Padat
Satu ton limbah padat memiliki energi yang
setara dengan seperempat ton batu bara. Selain batu bara memiliki energi yang
lebih besar, limbah padat yang terdapat pada tempat pembuangan banyak
mengandung plastik dan bahan anorganik lainnya. Prinsip yang dipakai dalam
pembakaran sampah padat sama dengan pada batu bara yakni uap yang dihasilkan dari
pembakaran akan menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik.
Pemanfaatan sampah atau
limbah yang berasal dari tempat pembuangan memiliki banyak sekali dampak baik
bagi lingkungan. Salah satu dampaknya adalah berkurangnya tumpukan sampah yang
ada pada tempat pemubuangan. Dampak positif ini akan berdampak lagi pada hal
yang lainnya seperti tersedianya kembali tempat pembuangan dan mengurangi
polusi udara berupa bau tak sedap di sekitarnya. Sampah padat akan lebih
berguna bila digunakan sebagai sumber energi listrik daripada hanya terbukur
dalam tanah.
3.
Gas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan Biogas
Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
atau landfill dalam bahasa inggris
merupakan sekumpulan berbagai macam sampah organik maupun organik yang berasal
dari sampah rumah tangga, industri maupun perkantoran. Di balik wujudnya yang
berupa tumpukan sampah, landfill menyimpan
energi yang melimpah.
Bakteri merupakan makhluk
hidup pemakan segala yang bersifat lembab dan juga berbau busuk. Bakteri ini
akan menghasilkan senyawa yang bernama metana. Metana merupakan salah satu
penyusun gas alam yang tak berwarna, tak berbau, serta tak berbahaya. Namun,
gas ini dapat terbakar atau dalam kasus ekstrem dapat meledak jika terpapar
api. Karena sifat yang mudah terbakar, gas metana yang dihasilkan dari landfill dapat sangat berguna jika
dikumpulkan sebagai bahan bakar untuk membangkitkan listrik yang disebut
sebagai biogas.
Biogas juga dapat dihasilkan dari sisa
pencernaan manusia dan hewan. Setiap rumah pada umumnya memiliki tangki septik
yang kedap udara dan air untuk membuang sisa pencernaan. Tangki septik
menghasilkan gas metana serta sedikit gas karbon monoksida yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber energi misal sebagai bahan bakar kompor.
Setidaknya, jika setiap rumah dapat memanfaatkan tangki septik maka
ketergantungan terhadapat gas alam akan berkurang.
Gas metana memiliki dampak yang lebih buruk
terhadap atmosfer ketimbang gas karbon dioksida. Untuk itu lebih baik membakar
gas metana menjadi karbon dioksida daripada lepas langsung ke atmosfer.
4.
Etanol
Etanol adalah proses biokimia berupa fermentasi
yang dihasilkan dari konversi gula dan pati (Susta,2003). Gula dan pati dapat
berasal dari tanaman mulai dari bagian batang, daun, sampai bagian buah. Di
Amerika Serikat sebagian bahan bakar bensin sudah dicampur dengan etanol yang
disebut bioetanol dan berharap di Indonesia dapat dikembangkan dengan baik juga
hal semacam ini untuk meminimalkan ketergantungan terhadap bahan bakar fossil.
5.
Biodiesel
Biodiesel
adalah proses kimia yang melibatkan reaksi antara akhol dengan lemak nabati,
hewani, dan lemak lainnya seperti sisa restauran (need.org). Pada era saat ini
kebanyakan biodiesel berasal dari kacang kedelai. Sama halnya dengan etanol, di
beberapa negara biodiesel menjadi campuran dari bahan bakar diesel yang berbasis pada
petroleum.
Biodiesel terbarukan bersifat tidak beracun dan
biodegradble. Biodiesel merupakan bahan bakar yang memiliki kandungan sulfur
hampir nol persen sehingga biodiesel merupakan pelumas yang baik. Berdasarkan website
national energy education development dibandingkan
dengan diesel, biodiesel murni yaitu biodiesel 100%, dapat mengurangi emisi
sulfur oksida hingga 100 persen, partikulat hingga 48 persen, karbon monoksida
sebesar 47 persen, hidrokarbon yang tidak terbakar sebesar 67 persen, dan
hidrokarbon sebesar 68 persen walaupun emisi nitrogen oksida sedikit meningkat
sekitar 10 persen.
Terdapat lima jenis biomassa yang dapat
dimanfaatkan sebagai energi baik bahan bakar maupun listrik. Dari kelima
biomassa dapat diharapkan ketergantungan terhadap pemakaian energi fossil dapat
berkurang sehingga berdampak baik pada lingkungan dengan berkurangnya efek pada
perubahan iklim global.
Info seputar energi dan sumber daya mineral dapat mengunjungi website Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia di www.esdm.go.id
#15HariCeritaEnergi
#HariKeenam
#KESDMRI
#15HariCeritaEnergi
#HariKeenam
#KESDMRI
Referensi
Sriram, Nisrah. Renewable Biomass Energy.Illinois.
Halaman 2-4
Susta, Miro.2003. Biomass
Energy Utilization & Environment Protection - Commercial Reality and
Outlook. Malaysia. Halaman 17-18
www.need.org. Biomass.
Halaman 10-13
No comments:
Post a Comment